TOBELO,PNc – Lembaga adat yang berada di wilayah lingkar tambang PT Nusa Halmahera Minerals (PT NHM) mengecam pernyataan Fahri Yamin Cs yang menyebutkan keberadaan PT NHM tidak memberikan dampak untuk kesejahteraan masyarakat. Selasa, 21 Juni 2022.
Didampingi sejumlah lembaga adat, Yunus Ngetje Fanyira Pagu menyebutkan, lembaga adat empat suku mengecam dan menilai pernyataan Fahri Yamin keliru. Bahkan, soal pemberdayaan masyarakat dari haji Robert sudah dibicarakan sampai ke pemdes. Selanjutnya ketika dirubah sistem maka bukan terjadi ketidak sejahteraan masyarakat.
“Ketika dialihkan ke BUMDes maka semua dilakukan untuk menyentuh bagi masyarakat secara langsung. Selaku lembaga dan masyarakat adat, kami melihat itu lebih baik. Karena, ketika kita lihat tidak efektif jika diberikan uang saja namun tak ada manfaat, maka dengan sistem ini kemudian diubah ke pemberdayaan. Bahkan, saat ini sementara digodok untuk masuk ke BUMDes,”pungkasnya.
Yunus juga menjelaskan, dalam pernyataan yang disebutkan itu akan dilakukan demo. Maka masyarakat adat akan siap memblokade aksi ini.
“Bagi kami PT NHM sudah sangat luar biasa, apalagi bantuan yang diberikan sudah sangat banyak baik untuk fakir miskin, janda, lansia dan termasuk ke lembaga adat. Ini sudah sangat besar jika dibandingkan dengan new creast,”sebutnya.
Sistem yang dilakukan H Robert itu menurutnya sudah sangat jelas dan luar biasa. Bahkan, bantuan yang diberikan tidak hanya saja dalam lingkar tambang tetapi hampir sebagian besar di wilayah Halmahera dan secara luas di Maluku Utara.
Soal penerimaan karyawan kata Yunus, sudah sangat terbuka, hal ini disebutkan terlihat dilingkar tambang memang dipahami ada skil tertentu yang harus diambil dari luar. Buktiny, untuk karyawan lokal sudah 80 persen dan 20 persen nasional.
“Kita melihat ini sudah sangat terbuka soal perekrutan karyawan. Kami jelas mengecam pernyataan yang diutarakan Fahri dan sejumlah orang yang mengatasnamakan tokoh masyarakat”kata Yunus.
“Selain itu, jelas juga coba dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk kepentingan, namun sebagai masyarakat adat tidak dilihat dari sudut pandang politik namun melihat dari pandangan masyarakat adat,”sambungnya.
Disebutkan, untuk bantuan dari pihak PT NHM yang paling dominan adalah bantuan orang tidak mampu, yatim piatu, dana pendidikan, bantuan gereja dan masjid bahkan sosial budaya ada bantuan rumah adat dan bantuan keuangan untuk pengelolaan lembaga adat.
Sementara itu, Sekretaris Lembaga Adat Towiliko, Fanverend Karapeo menyebutkan bahwa, pernyataan Fahri Yamin tidaklah benar. Pasalnya, banyak masyarakat yang telah merasakan dampak positif. Apalagi kata dia program bedah rumah masyarakat kurang mampu yang dilakukan dengan target 1000 unit sementara dilakukan.
“Selaku sekretaris lembaga ini sesuatu yang diapresiasi apalagi dalam beberapa tahun ini jelas sudah sangat dirasakan. Begitupun bantuan lain seperti orang sakit di Halut dan Malut tentunya sudah secara nyata diberikan. Selain itu, bantuan yang diberikan bagi lembaga adat sudah sangat diapresiasi karena ini bantuan yang diberikan untuk pengembangan adat,” jelasnya.
Pihaknya juga bilang, siapapun masyarakat agar tidak mengatasnamakan masyarakat dengan menyebutkan hal-hal yang bertentangan dengan realitas di lapangan.
“Kami meminta jangan mengatasnamakan kelembagaan karena kami tentunya akan mengambil tindakan tegas dan tidak sesuai dengan apa yang menjadi keinginan masyarakat adat”tandasnya(utm)
Komentar