oleh

Survey Fixpoll Indonesia, Paslon Tiva Unggul

banner

TERNATE, PNc—Direktur Fixpoll Indonesia, Mohammad Anas RA menyebut, Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Timur (Haltim), Hi. Thaib Jalaluddin-Novarius A Bulangi (Tiva) lebih unggul dibanding dua kandidat lainya, yakni Ubaid Yakub-Anjas Taher serta Moh Abdu Nasar-Aziz Ajarat.

Hal ini disampaikan Mohammad Anas RA saat merilis hasil survey Pixpoll Indonesia dengan tema “Potret Perilaku Masyarakat dan Menakar Peluang Calon Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Haltim”, di ruang Kieraha 6 Hotel Muara Ternate, Selasa (10/11).

banner 500x500 banner 500x500 banner 500x500

Survey yang dilakukan Fixpoll tersebut dilakukan di Kabupaten Haltim pada periode survey 2-6 November 2020, dengan jumlah responden sebanyak 440. Paslon Tiva unggul di enam teritorial, yaitu Maba (ibukota Haltim), Maba Selatan, Maba Tengah, Wasile dan Wasile Utara. Sementara paslon Ubaid Yakub-Anjas Taher unggul di empat teritorial, yaitu Maba Utara, Wasile Selatan, Wasile Tengah dan Wasile Timur.

Dalam hasil survey yang dilakukan itu, paslon nomor urut 3 yakni Moh Abdu Nasar-Aziz Ajarat hanya mampu signifikan di empat teritorial, yaitu Wasile, Wasile Utara, Maba Tengah dan Maba Utara.

Dikatakan, saat ini, 1,92 persen warga Haltim sudah tahu agenda Pilkada. Kemudian 2,77,3 persen warga Haltim sudah mempunyai calon bupati dan calon wakil bupati yang akan dipilih. Untuk tingkat popularitas, semua kandidat signifikan di angka 90 persen. Dimana Thaib Jalaludin adalah kandidat paling popular di angka 95,7 persen dan paling disukai 93,9 persen.

Adapun tingkat elektabilitas pasangan calon Tiva kata dia, unggul 37,7 persen dari kandidat lainya di posisi runner up. Kemudian Paslon Ubaid Yakub-Anjas Taher diangka 27,3 persen. Sedangkan Paslon Abdul Nasar-Aziz Ajarat di angka 16,1 persen.

“Jadi hasil survey kita itu, masyarakat Haltim sudah memantapkan pilihanya, dan masih ada 42,2 persen warga belum mantap dan tidak tahu, yang memungkinkan pilihanya masih bisa berubah,” jelasnya.

Khusus perilaku pemilih, kata Mohammad Anas, terdapat  83,6 persen warga Haltim berpendapat, politik uang masih berpeluang terjadi. Dimana ada 46,8 persen yang menerima uang lalu memilih kandidat tersebut, dan 38,0 persen yang menerima uang, namun tidak memilih calon yang memberi uang.

“Kemudian untuk patron klien yang paling diikuti anjuranya dalam pemilu atau Pilkada adalah Kepala Desa 30,2 persen, tokoh agama 23,4 persen, dan faktor keluarga 20,5 persen,” tandasnya.(dmn)

banner

Komentar