oleh

Tingkatkan Kualitas Pendidikan Lingkar Tambang, Harita Nickel Realisasi Berbagai Program Unggulan

banner

TERNATE, PNc–Sejumlah program unggulan yang digagas Harita Nickel untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan bagi masyarakat lokal telah direalisasi.

Program-program tersebut menjadi bukti komitmen perusahaan mendukung akses sekaligus meningkatkan mutu pendidikan bagi anak-anak di Pulau Obi, kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.

banner 500x500 banner 500x500 banner 500x500

Ketiga program tersebut meliputi Harita Mengajar, Peningkatan Keahlian dan Keterampilan Pemuda (PELITA), dan Cerdas Literasi dan Aksara (CERIA).

“Program PELITA sudah dilakukan dua kali. Batch II diawali dengan opening ceremony pada 18 April 2024 di Gedung  HJF. PELITA batch II merupakan kelanjutan program vokasi CSR  Harita Nickel batch I yang bertujuan meningkatkan kompetensi (keahlian dan keterampilan) dari pemuda sekitar operasional perusahaan. Adapun program PELITA batch II berupa pelatihan operator overhead crane,” ungkap Head of External Relations  Harita Nickel Latif Supriadi.

Opening ceremony PELITA batch II saat itu dihadiri Rico Windy Albert, Technical Support Department Head  PT HJF HJF, perwakilan OHS PT HJF, Security Department, tim CSR, serta 30 peserta PELITA batch II.

“Peserta PELITA batch II ini adalah warga kabupaten Halmahera Selatan, khususnya wilayah ring I dan II. Kegiatan pelatihan diawali dengan Bintalsip (Bimbingan Mental dan Disiplin) oleh Security Department selama 3 hari berturut-turut. Kemudian dilanjutkan dengan Inclass Training oleh tim OHS  PT HJF HJF, dan praktik mengoperasikan alat oleh tim Trainer PELITA,” terang Latif.

Kemudian program CERIA yang meliputi pengawasan aktivitas belajar mengajar sekolah dampingan  Harita Nickel di Kawasi dan Soligi, pemberian insentif kepada guru dampingan Harita Nickel di Desa Kawasi dan Soligi, serta monitoring aktivitas guru bantu di sekolah dampingan  Harita Nickel.

Pemberian insentif terbagi atas dua bagian. SMP-SMA Permukiman Baru Kawasi untuk periode April 2024, dan SDN 217 Halsel dan seluruh sekolah Desa Soligi untuk periode Maret 2024.

“Total seluruh penerima manfaat sebanyak 71 guru. Rinciannya SDN 217 Halsel 4 guru, SMP Loji Permai dan SMA Tunas Muda 17 orang, PAUD Al Hikmah 13 guru, SDN 148 Halsel 5 guru, SDN 264 Halsel 7 guru, SMPN 39 Halsel 8 guru, dan SMA 35 Halsel 17 guru,” urai Latif.

Sedangkan monitoring aktivitas guru bantu di sekolah dampingan Harita Nickel dilakukan menggunakan indikator guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya, guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik, guru mendampingi peserta didik untuk pembiasaan hidup bersih dan sehat, dan guru memberikan edukasi mengenai pembentukan karakter, norma, dan agama.

“Kemudian guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi, guru memperhatikan respon peserta didik yang kurang memahami materi pembelajaran, dan guru mampu menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas,” terang Latif.

Selanjutnya, guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri, guru menggunakan alat bantu mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran (audio visual), guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya, guru memenuhi jam mengajar dan dapat melakukan semua kegiatan lain dengan tepat waktu, guru memberikan kontribusi terhadap pengembangan sekolah dan mempunyai prestasi yang berdampak positif, serta guru menyusun dan merencanakan materi sesuai konteks pembelajaran.

Pemberian insentif terbagi atas dua bagian. SMP-SMA Permukiman Baru Kawasi untuk periode April 2024, dan SDN 217 Halsel dan seluruh sekolah Desa Soligi untuk periode Maret 2024.

“Total seluruh penerima manfaat sebanyak 71 guru. Rinciannya SDN 217 Halsel 4 guru, SMP Loji Permai dan SMA Tunas Muda 17 orang, PAUD Al Hikmah 13 guru, SDN 148 Halsel 5 guru, SDN 264 Halsel 7 guru, SMPN 39 Halsel 8 guru, dan SMA 35 Halsel 17 guru,” rinci Latif.

Sedangkan monitoring aktivitas guru bantu di sekolah dampingan Harita Nickel dilakukan menggunakan indikator guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya, guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik, guru mendampingi peserta didik untuk pembiasaan hidup bersih dan sehat, dan guru memberikan edukasi mengenai pembentukan karakter, norma, dan agama.

“Kemudian guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi, guru memperhatikan respon peserta didik yang kurang memahami materi pembelajaran, dan guru mampu menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas,” papar Latif.

Selanjutnya, guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri, guru menggunakan alat bantu mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran (audio visual), guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya, guru memenuhi jam mengajar dan dapat melakukan semua kegiatan lain dengan tepat waktu, guru memberikan kontribusi terhadap pengembangan sekolah dan mempunyai prestasi yang berdampak positif, serta guru menyusun dan merencanakan materi sesuai konteks pembelajaran.

Sementara program Harita Mengajar merupakan upaya transformasi pengetahuan, keterampilan, dan nilai dari insan Harita kepada masyarakat di sekitar lokasi perusahaan. Kegiatan Harita Mengajar pada periode April adalah kelas Bahasa Mandarin, edu gathering, dan monitoring operasional bus sekolah.

“Kelas Bahasa Mandarin dilakukan di SMA Tunas Muda Permukiman Baru Desa Kawasi. Narasumbernya berasal dari tim translator  PT HJF. Kelas berlangsung tiap hari Sabtu dan diikuti 64 pelajar SMA,” terang Latif.

Edu Gathering dilakukan dalam bentuk peringatan Hari Buku Anak Sedunia, yang merupakan rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024. Peringatan hari buku dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan minat baca siswa di Desa Kawasi. Peserta yang terlibat sebanyak 98 siswa SDN 217 Halsel dan MI Al Habsyi bersama 9 guru pendamping dan 1 kepala sekolah.

“Rangkaian acara pada kegiatan ini adalah mendongeng Kalah Taruhan oleh pendongeng lokal asal Pulau Tidore, nonton bareng film Sepatu Dahlan yang bercerita tentang memotivasi anak-anak untuk giat dan pantang menyerah untuk menggapai cita-cita. Selain itu, Harita Nickel juga memberikan bantuan 200 donasi buku kepada sekolah-sekolah dampingan,” terang Latif.

Sementara untuk monitoring operasional bus sekolah, sepanjang April Harita Nickel memberikan dukungan 3 unit bus untuk antar jemput anak sekolah dan 1 unit mobil untuk mendukung mobilisasi guru.

Latif mengatakan, sejak awal beroperasi, perusahaan terus berkomitmen menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan dengan mengintegrasikan tata kelola lingkungan dan sosial yang bertanggung jawab. Menurutnya komitmen ini dituangkan dalam program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).

“Pendidikan sebagai salah satu dari lima pilar penting untuk membangun sumber daya manusia yang unggul, kami lakukan dengan mendukung akses pendidikan yang berkualitas khususnya bagi anak-anak di lingkar operasional kami. Bagaimana pun, anak-anak inilah masa depan Indonesia, yang akan melanjutkan pembangunan di daerahnya.”

Terpisah, Kepala Sekolah SMA Tunas Muda Kawasi, Obet Siar, menyampaikan apresiasi atas perhatian Harita Nickel terhadap kelangsungan pendidikan di sekolahnya. Menurutnya dukungan perusahaan sangat penting agar kualitas pendidikan di Pulau Obi bisa bersaing dengan sekolah lain.

“Semoga perusahaan dan masyarakat bisa terus bergandeng tangan untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak kita,” tandasnya.(red/tim/ist)

banner

Komentar