TOBELO, PNc—Peningkatan sampah di ibu Kota Kabupaten Halmahera Utara (Halut) Maluku Utara (Malut) yang dulunya hanya mencapai 24 ton per hari, kini telah mencapai 28-31 ton per hari.
Hal itu membuat Dinas lingkungan hidup (DLH) Kabupaten Halut mulai kewalahan dalam mengangkut sampah. Pasalnya, DLH hanya mampu mengangkut sampah hanya 60 persen untuk dipindahkan pada penampung sampah.
“Dulu itu sampah hanya 24 ton saja,tetapi saat ini sudah mencapai 28-31 per hari, itu juga hanya 60 persen yang di angkut,” kata Kadis Lingkungan Hidup Halut, Samud Taha saat ditemui media ini, Rabu (16/06/2021).
Masalahnya kata dia adalah, pelaku atau orang yang belum menyadari bahwa sampah yang saat dibiarkan bakal berakibat fatal. Sebab, hal itu dapat mempengaruhi kesehatan lingkungan.
“Masyarakat itu harus menyadari bagaimana mengatur sampah yang baik untuk di buang pada tempat yang telah disediakan,” ujarnya.
Kendati demikian, Pemerintah telah membuat peringatan dengan cara membuat tulisan di papan maupun spanduk agar masyarakat tidak dapat membuang sampah di tempat tersebut, hal itu mala tetap saja dibuang ke tempat yang bukan tempatnya.
“Untuk itu kami mengharapkan, masyarakat itu punya peduli terhadap lingkungan bagaimana memindah sampah dari rumah,” tandasnya.(utm)
Komentar