SOFIFI, PNc—Kepala Dinas PUPR Provinsi Malut, Santrani MS. Abusama mengaku, harus berhati-hati menggunakan pinjaman dana dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) karena pinjaman ini bertujuannya untuk kesejahteraan rakyat.
Maka Santrani membuka ruang kepada siapapun agar dapat mengawasi setiap progress penggunaan melalui anggaran tersebut.
“Saya welcome, karena ini adalah dana besar maka kita butuh kehati-hatian, kenapa yang dimaksud dengan tujuan utama proses peminjaman yaitu untuk kesejahteraan maysarakat itu tercapai,” jelasnya.
Ditanya mengenai interval waktu pelaksanaan anggaran tersebut, Santrani mengaku pada awalnya anggaran itu di setting menggunakan konsep singgel year yang pelaksanaannya dikerjakan selama 6 bulan. Namun karena diperjalanan waktu tidak memungkinkan, sehingga ditargetkan sampai tahun depan.
“Katakanlah ini mulai dari Agustus atau akhir agustus baru mulai, maka menurut saya dia harus multiyear, sampai tahun depan,” ungkapnya.
Alasanya karena pihaknya menghindari batas waktu pelaksanaan. Dikatakan, saat ini pihaknya sudah memasuki tahapan pelaksanaan dan pencairan.
“Pencairan itu teman-teman langsung ke BPKAD, sehingga di perjalanan nanti kalau Dinas teknis secara hukum sudah harus ada progress keuangan maka jangan ada di tahan-tahan oleh BPKAD,” katanya.
Disinggung mengenai progress pekerjaan jalan Provinsi. Santrani juga menjelaskan, total luas panjang jalan Provinsi Malut adalah 1300 meter sekian. Yang sudah dibangun sekarang sekitar 600 meter sekian. Masih ada seperdua yang belum selesai dikerjakan.
“Kalau ditambah dengan SMI saya meyakini bahwa dia kurang lebih tambah 100 sekian. Artinya apa, dia sudah 700 kemantapan,” ungkapnya.
Dikatakan, dalam proses pinjaman dana di SMI ini Provinsi Malut masuk dalam kategori terbaik ke tiga dari seluruh daerah di Indonesia. Bahkan Pemprov Malut juga diberikan penghargaan (reward) bahwa kedepan PT SMI memperbolehkan Pemprov Malut melakukan pinjaman lagi tanpa ada persetujuan DPRD setempat, cukup dengan rekomendasi Kementrian Dalam Negeri dan Kementrian Keuangan serta rekomendasi Gubernur Malut.
“Karena proses pinjaman ini kita paling taat administrasi, taat semuanya, taat aturan, sehingga proses pinjaman ini selesai dengan tanpa ada masalah. Pertanyaanya adalah, dari aspek mana dia analisa, saya dengar katanya kita tertib administrasi, sehingga apa yang dipersyaratkan oleh SMI kita lewati, sehingga sukses untuk pinjaman, sehingga kita diberikan reward bahwa Malut terbaik ketiga,” jelasnya.(dmn)
Komentar