TERNATE, PNc–Belakangan ini, sejumlah elemen menyoroti dugaan masalah terkait pembangunan jalan lingkar di Kabupaten Pulau Taliabu. Sontak, Kepala Dinas PUPR Taliabu, Suprayidno pun angkat bicara.
“Terkait beberapa pekerjaan proyek jalan yang belakangan diisukan bermasalah oleh sejumlah pihak, namun fakta di lapangan tidak seperti yang disuarakan,” kata Suprayidno, Minggu (08/10/2023).
Suprayidno menyampaikan, ada beberapa tuntutan yang disuarakan berbagai elemen terkait proyek jalan di Taliabu. Dan yang benar saat ini, sebagian besar sudah dikerjakan, dan ada pula yang sudah selesai.
Karena itu, ia menilai, isu-isu yang sengaja dibangun, hanya untuk menjatuhkan nama baik bupati Aliong Mus dan juga Dinas PUPR Taliabu.
“Kan lucu, hasil pemeriksaan BPK juga tak ada catatan temuan kerugian negara. Yang ada itu hanya masalah administrasi, dan secara teknis telah diklarifikasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Jadi tidak ada masalah itu. Yang ada hanya mecari-cari kesalahan bupati dan Dinas PUPR Taliabu saja,” katanya.
Ia juga mengatakan, berbagai sorotan melalui isu terkait pembangunan, terutama pembangunan jalan di Taliabu, motifnya karena ada pihak-pihak yang tidak menginginkan dirinya menduduki jabatan sebagai Kadis PUPR setempat.
“Pak bupati juga sudah tahu itu, ada upaya orang-orang yang inginkan saya (Suprayidno,red) lengser dari Kadis. Tapi itu saya kembalikan ke pak bupati. Karena itu hak prerogatifnya bupati sebagai kepala daerah,” tegasnya.
Suprayidno memaparkan, Dinas PUPR Taliabu prinsipnya tetap komitmen menyukseskan program prioritas, dan juga visi-misi bupati Taliabu di masa pemerintahan periode kedua saat ini.
Suprayidno juga menyentil isu salah satu kelompok gerakan soal ruas jalan beton Sofan- Loseng yang disebut bermasalah. Ino, sapaan Kadis Suprayidno menyebut, itu bukan rabat beton, melainkan pekerjaan pembukaan badan jalan.
“Dari poin tuntutan yang disuarakan saja terkesan mengada-ada. Pembukaan jalan kok disebut rabat beton. Rabat beto dari mana,” ucap Suprayidno heran.
Tak hanya itu, ia juga menyebut, ada beberapa pekerjaan yang sudah selesai. Namun foto lama yang ditunjukan beberapa pihak ke publik terkait jalan rusak untuk membangun isu. “Bahwa seakan-akan itu masalah, padahal faktanya tidak seperti yang dituduhkan,” tandas Kadis Suprayidno.(red/tim/fps/rls)
Komentar