Oleh: Koko Halmahera *)
PERKENALKAN saya, Koko Halmahera, alumni IPB angkatan 32 (masuk Tahun 1995) yang saat ini menggeluti bidang pemberdayaan masyarakat dan menjalani hobi bermusik. Saat kuliah saya memang tertarik dengan kegiatan pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Mungkin ketertarikan itulah yang akhirnya membawa saya pada bidang pekerjaan ini setelah saya lulus kuliah. Sejak kecil saya juga senang dengan musik, dan mungkin kesenangan itu juga yang akhirnya membawa saya untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan saya dalam menulis lagu, meskipun saya menjalani musik bukan sebagai profesi, tapi lebih sebagai hobi.
Saya juga mencoba menggabungkan bidang pekerjaan sebagai praktisi pemberdayaan masyarakat dengan hobi bermusik. Salah satunya adalah dengan membuat dan menyanyikan lagu-lagu yang bertema pemberdayaan seperti lagu-lagu bertema petani, nelayan dan tema-tema lainnya yang mengajak pendengar untuk lebih memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan pengalaman dan pemahaman saya dalam hal pengelolaan sumberdaya alam dan pemnerdayaan masyarakat, serta bagaimana saya sebagai musisi mengambil peran dalam memperkenalkan kekayaan alam Halmahera lewat lagu untuk melakukan amplifikasi mengenai program pemberdayaan yang sedang saya lakukan di Halmahera.
Halmahera yang berada di Provinsi Maluku Utara memiliki sumberdaya alam yang luar biasa. Selain kaya akan sumberdaya mineral, Halmahera juga memiliki gugusan pantai dan pulau-pulau yang sangat indah. Tanah Halmahera juga subur sehingga berbagai macam tanaman pertanian dan kehutanan dapat tumbuh subur di pulau ini. Kekayaan tersebut tentunya harus dimanfaatkan secara optimal dengan tetap mengedepankan keadilan dan menyesuaikan dengan kearifan lokal.
Kekayaan berupa sumberdaya mineral memang sangat menjanjikan dan jika dikelola dengan baik akan menjadi daya ungkit yang kuat bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu sumberdaya mineral yang cadangannya cukup besar di Provinsi Maluku Utara adalah Nikel.
Beberapa daerah yang memiliki potensi cadangan nikel di Maluku Utara antara lain Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, dan Halmahera Timur. Teknologi pemanfaatan bijih nikel pun semakin berkembang, tidak hanya untuk industri logam tapi juga untuk produk lainnya seperti bahan baku untuk batere listrik sehingga permintaan akan nikel akan semakin meningkat dan industry pertambangan nike juga akan semakin berkembang.
Tidak heran jika saat ini mineral nikel menjadi primadona karena dapat diolah menjadi bahan baku yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan baterai listrik yang digadang-gadang sebagai energi masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Sebagaimana kita ketahui, sumberdaya mineral adalah sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui, suatu saat pasti akan habis cadangannya. Oleh karena itu kita jangan terlena dengan kondisi saat ini dan mungkin beberapa tahun kedepan dimana industri pertambangan nikel akan menjadi penggerak ekonomi Maluku Utara yang signifikan. Jangan sampai kita mengalami ketergantungan terhadap komoditas nikel dan multiplier impact yang ditimbulkan oleh industri berbasis nikel.
Lalu apa yang harus kita lakukan? Mari kita bahas ini sambil menikmati kopi. Berbicara mengenai kopi, ternyata Halmahera juga punya kopi khas yang dikembangkan oleh petani kopi di Halmahera Timur. Kopi Halmahera adalah salah satu komoditas pertanian yang sedang dikembangkan oleh para petani di sana.
Dimulai sejak tahun 2015 para petani dibawah binaan ANTAM, perusahaan plat merah yang memiliki cadangan nikel kadar tinggi yang sangat besar dan sudah beroperasi sejak tahun 1980 an di Maluku Utara, sudah berhasil menanam sekitar 120 Ha dan sudah mengolah dan menjual kopi hasil olahannya sampai ke luar Maluku utara.
Dengan berkembangnya usaha budidaya dan pengolahan kopi ini, terbuka lapangan kerja, peluang usaha, meningkatkan pendapatan petani, dan terjalin kolaborasi dan sinergi antar stakeholder. Hal yang terpenting dari semua itu adalah bahwa usaha budidaya dan pengolahan kopi ini menumbuhkan kesadaran akan kemandirian dan keberlanjutan bagi seluruh stakeholder, baik masyarakat, pemerintah daerah, perusahaan, serta stakeholder lainnya.
Kembali pada pertanyaan bagaimana mengurangi resiko ketergantungan terhadap industri berbasis sumberdaya mineral, jawabannya adadlah dengan mengembangkan komoditas lain yang sifatnya dapat diperbaharui. Salah satunya, dengan lahan yang subur kita dapat mengembangkan berbagai komoditas pertanian di Halmahera untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Maluku Utara maupun untuk dijual keluar daerah.
Sampai saat ini kebutuhan sayur dan palawija di Maluku Utara masih banyak dipasok dari daerah lain seperti Sulawesi Utara dan Jawa, serta daerah-daerah penghasil komoditas pertanian lainnya. Perairan di Maluku Utara juga kaya akan sumberdaya perikanan yang belum dioptimalkan pemanfaatnnya. Selain itu Maluku Utara juga memiliki keindahan alam dan keragaan budaya yang luar biasa untuk dikembangkan sebagai daerah wisata.
Untuk mengembangkan semua sumberdaya alam yang dapat diperbaharui tersebut tentunya seluruh stakeholder harus punya komitmen yang kuat dalam membangun kesejahteraan dan keberlanjutan di Maluku Utara. Kita juga harus menyiapkan human capital yang kompeten, memiliki jiwa enterpreunership dan leadership yang kuat sehingga mampu mengelola semua sumberdaya alam yang kita miliki tersebut dengan optimal.
Selain itu, agar pemanfaatan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui tersebut lebih optimal, seluruh stakeholder harus bisa bersinergi dan berkolaborasi, menciptakan iklim investasi yang bisa mendukung pengelolaan semua sumberdaya alam tersebut. Pengelolaan sumberdaya alam yang berkeadilan, berkelanjutan dan berkearifan lokal harus menjadi spirit bagi seluruh pemangku kepentingan.
Semua pihak bisa mengambil peran dalam mengembangkan dan mengoptimalkan sumberdaya alam di Maluku Utara, termasuk para musisi. Apa yang dapat dilakukan oleh musisi? Salah satuya, dengan kemampuan yang dimiliki musisi dalam membuat lagu, musisi dapat memperkenalkan kekayaan alam yang ada, baik kepada masyarakat di Maluku Utara maupun kepada masyarakat di luar Maluku utara melalui lagu.
Peran itulah yang saat ini penulis coba lakukan. Melalui Lagu Kopi dan Pantai yang diaransemen musiknya oleh John Syahdi Abdillah, saya mencoba mnyampaikan ungkapan hati dan pikiran tentang kerinduan dan kesetiaan pada keluarga saat harus menjalankan tugas di Halmahera, sekaligus mengungkapkan kekaguman akan keindahan pantai di Halmahera.
Kekaguman dan kecintaan akan keindahan dan kekayaan alam Halmahera juga menjadi inspirasi saya dalam menuliskan lagu Kopi dan Pantai. Melalui lagu ini saya berharap akan semakin banyak orang yang tertarik dengan Kopi Halmahera, dan datang ke Halmahera untuk menikmati keindahan alam dan budaya, berinvestasi dalam mengelola sumberdaya alam secara berkelanjutan, serta bersama-sama dengan masyarakat dan seluruh stakeholder membangun Halmahera dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bagian timur nusantara ini.
Lagu Kopi dan Pantai, berkat dukungan rekan-rekan yang selalu memberikan support dan semangat yang luar biasa dalam mempromosikan lagu ini, baru-baru ini berhasil menduduki peringkat pertama dalam ajang Grand Final Distrosi Chart 2020 yang merupakan puncak kegiatan Distorsi Playlist yang dikuti oleh ratusan lagu karya musisi indie dari berbagai daerah di tanah air di sebuah komunitas Penulis Lagu dan Musisi Indonesia yang bernama Distorsi Music Indonesia.
Komunitas ini beranggotakan lebih dari 7900 orang dari berbagai daerah di tanah air. Hal ini menunjukkan bahwa lagu dengan tema lokal juga bisa mendapatkan perhatian banyak orang, dan ini tentunya menjadi kesempatan yang sangat bagus untuk mengenalkan Kopi Halmahera dan juga keindahan pantai Halmahera agar lebih banyak lagi yang tertarik untuk berkunjung dan mengeksplorasi kekayaan dan keindahan alam Halmahera.
Lewat lagu-lagu yang saya tulis, saya ingin menyampaikan pesan dan kepedulian pada hal-hal sosial kemanusiaan, kepedulian terhadap petani, nelayan, kecintaan pada tanah air, ajakan untuk melestarikan lingkungan, pemberdayaan diri, selain juga tema cinta dan persahabatan.
Dengan perkembangan teknologi saat ini, seorang musisi Indie yang ingin mendistribusikan lagunya ke seluruh dunia tidak harus bernaung dibawah label ternama dan mengeluarkan biaya yang besar.
Membuat dan mendistribusikan lagu ke digital store sangat mudah dan tidak memerlukan biaya yang besar. Hal ini saya buktikan dengan keberhasilan saya tahun ini untuk menyampaikan pesan dalam lagu-lagu saya kepada ratusan ribu pendengar yang tersebar di 88 negara. Suatu hal yang mungkin pada 15-20 tahun lalu sangat sulit dilakukan oleh para musisi indie.
Dari pengalaman saya dalam bermusik, saya melihat bahwa para musisi memiliki peluang atau kesempatan yang lebih besar untuk berkontribusi dalam memperkenalkan kekayaan alam dan budaya di di seluruh pelosok nusantara agar semakin banyak pihak yang tertarik untuk bersinergi, berkolaborasi, dan berinvestasi dalam mengelola semua sumberdaya yang ada untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, membangun peradaban dan masa depan berkelanjutan.
Saya bersyukur selama kuliah memiliki kesempatan untuk terus mengembangkan minat dan kepedulian saya terhadap lingkungan hidup dan kondisi sosial masyarakat, sehingga saya seperti diarahkan untuk menapaki karir yang terkait dengan hal tersebut. Meskipun tidak menekuni hobi bermusik secara serius, tapi saya berkesempatan untuk bergaul dengan orang-orang yang memiliki hobi yan sama sehingga saya tetap bisa memelihara dan mengembangkan kemampuan saya dalam menulis lagu yang ternyata bisa saya manfaatkan untuk melakukan amplifikasi terhadap program.
Tidak hanya ilmu pertanian yang menjadi dasar bagi saya untuk mengembangkan kompetensi saya dalam bidang pemberdayaan masyarakat, namun juga ilmu dan pengalaman lain seperti kemampuan berorganisasi. Jaringan relasi dengan banyak teman-teman dari berbagai daerah dan latar belakang selama saya kuliah juga mengasah kepekaan saya untuk bisa saling menghargai dan saling mendukung untuk mencapai kemajuan bersama. Kepekaan dan kemampuan dalam berkolaborasi ini sangat penting dalam menggeluti bidang pemberdayaan masyarakat yang menuntut kita bisa bersinergi dengan berbagai pihak dalam menjalankan sebuah program.
Saya akan terus belajar untuk mengembangkan kompetensi dan pengalaman saya dalam pemberdayaan masyarakat dan bermusik. Saya juga akan terus menjalin komunikasi dan relasi dengan semua orang yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sesama, terhadap kesejehteraan dan kemandirian masyarakat, dan terhadap kemajuan daerah-daerah pelosok yang harus mengejar ketertinggalan dan menjaga kekayaan dan kelestarian alam dan budaya sebagai modal untuk membangun peradaban dan masa depan yang lebih baik. Semoga kita semua terus semangat untuk berkarya, mencari dan memberi yang terbaik, menebarkan cinta dan kebaikan pada sesama.(**)
*) Penulis Adalah Musisi dan Praktisi CSR.
Komentar