TERNATE, PNc–Sebagai Wasekjen Bidang PP Partai Golkar Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Edi Langkara (Elang), mengatakan, ia ditugaskan untuk membenahi Partai Golkar di daerah. Sekaligus, mendorong pemenangan kaders dan Paslon calon kepala daerah yang diusung Partai Golkar pada Pilkada Serentak, 09 Desember 2020 mendatang.
Sebagai pimpinan tingkat pusat partai, yang ditugaskan di daerah, sejatinya akan mendorong dinamika Partai Golkar untuk lebih dewasa.
Menurut Edi, penampilan kepemimpinan gaya pecat atau reshuffle pengurus, harusnya memperhatikan kaderisasi partai. Sebab, partai di era modern seperti ini, tak boleh dibuat seprti warisan keluarga.
“Gaya pecat itu adalah gaya pemimpin yang tidak miliki cara pandang jauh ke depan. Partai harus maju dan dinamis di setiap momentum politik. Partai bukan warisan atau milik sendiri, yang kemudian mengusir kaders berprestasi,” ucap Elang, tulis laman situs berita Cermin Malut.com, Kamis (23/07/2020).
Partai manapun, lanjut Elang, dengan cara itu, hanya akan menyudutkan atau mengkanalisasi diri sendiri dalam dinamika dan kompetisi. Alias merosot pamornya karena sumber daya yang dipasang dalam komposisi kepengurusan, tidak memiliki daya saing, dan kapabilitas unggul.
“Contoh, di DPD Golkar provinsi maupun DPD Golkar Halteng, pengurus harian yang saat ini ditempati oknum orang yang tidak ikut dalam sistem kaderisasi Partai Golkar. Sementara mereka yang berprestasi, tidak mendapat tempat di pengurus harian DPD Golkar. Untuk itu, saya berharap, ketua DPD Golkar provinsi agar menyadari ini. Sebab, Partai Golkar memilki agenda besar saat ini, khusus menangi Pilkada di 8 daaerah di Malut,” imbuh Elang.
Ia juga memaparkan, agar energi Golkar dapat dikembalikan dengan semangat kebersamaan, untuk satu tujuan kemengan. Lupakan lerbedan masa lalu, dan segera melakukan konsolidasi menyeluruh, agar Golkar bisa menang pada kontestasi Pilkada sesuai target DPP Golkar.
“Kusus DPD Golkar Halteng, 90 persen pengurus hariannya tidak berprestasi, alias pengetahuan ke-Golkaran-nya diragukan. Dalam performance forum, dialektika mereka tidak punya gagasan. Mereka terlihat seperti kebingungan, karena rata-rata tidak miliki pengalaman keorganisasian. Tentang keadaan itu, saya prihatin. Sebab dalam kompetisi, apapun, merek tidak diperhitungkan. Kepemimpinan type ini, tinggal menunggu ambruknya partai,” sebut Elang.
“Mereka tidak sadar, bahwa partai politik itu milik publik. Saya akan menggunakan hak pada forum pleno DPP tentang masalah kepemimpinan partai di Halteng, yang saat ini jauh merosot. Termasuk sejumlah daerah yang perlu juga segera konsolidasi organisasi,” sambung Elang.
Terkait hal ini, ia mengaku akan minta Ketua Umum DPP Golkar, agar memberi perhatian khusus terhadap sejumlah pengurus Golkar di Malut yang perlu dibenahi.(red/CMC)
Komentar