TERNATE, PNc—Pusat Studi Mahasiswa Ternate (Pusmat) Kota Ternate menggelar aksi di depan kantor Walikota, Senin (20/7). Dimana, aksi tersebut terkait dengan pelayanan air bersih di Kelurahan Sulamadaha dan beberapa kelurahan di Kecamatan Ternate Barat yang kualitasnya kotor.
Kordinator Lapangan (Korlap), Reno mengatakan sudah sejak lama keluhan masyarakat di Kota Ternate soal air bersih, berharap agar PDAM lebih perhatian dan seriusi soal pemerataan air bersih di beberapa Kecamatan Kota Ternate.
“Misalnya Kecamatan Pulau Hiri yang sudah melakukan aksi berulang kali menuntut soal air bersih. Namun ini diabaikan Pemkot, begitu juga Kecamatan Ternate Pulau dan Kecamatan Ternate Barat, masalah yang sama dialami,” cetusnya.
Kata Reno, di beberapa bulan terkahir ini di tengah pandemi Covid-19, tingkat pengawasan PDAM dan kelalaian petugas lapangan yang tidak pernah melakukan pengecekan di tingkat kelurahan juga menjadi permasalahan besar yang mengakibatkan petugas pun tidak tahu kondisi lapangan masing-masing kelurahan.
Selain itu, beberapa RT di Sulamadaha dan kelurahan lain tidak menikmati air bersih secara merata, apalagi kualitas air bapece dinilai tidak layak dikonsumsi, karena ditakutkan masyarakat agar bisa terjangkit penyakit.
Buktinya, Sulamadaha memiliki empat bak penampung air dari tahun 2020 yang dibangun PDAM, namun yang difungsikan sekarang hanyalah satu bak yang dibangun lima tahun lalu, yang nilai masyarakat Mubajir pembangunannya. Sementara keluhan masyarakat tentang air bersih tidka ditanggapi oleh Dirut PDAM, maka masyarakat memilih untuk menggali sumur yang la di bangun dari tahun 1990 untuk dimanfaatkan airnya daripada mengonsumsi air kotor, dan air yang jarang disuplai PDAM.
Saat aksi beberapa menit kemudian, Mahasiswa hearing dengan Asisten III, Thamrin Alwi. Katanya, tuntutan ini masyarakat butuh air bersih, katanya ia sepakat dengan massa aksi, karena air itu menjadi kebutuhan mendasar. Kemudian untuk fungsi bak, Pemkot belum tahu masalah yang ada disana, ini soal mesin atau apa.
“Saya akan sampaikan ke Walikota dan cari solusinya, jika mesin akan gunakan mobil tangki dan lainnya. Petugas lapangan agar saya bisa bicarakan beberapa langkah, sehingga bisa diselesaikan dengan baik. Informasi ini dan langkah Pemkot menyikapi masalah yang ada di lapangan,” ujarnya.
Tambahnya, petugas PDAM dilapangan terbagi empat yakni Ternate Utara, Ternate Tengah, Ternate Selatan dan Ternate Barat serta Pulau Ternate.
“Kami akan minta Barat dan Pulau untuk konfirmasi terkait masalah di lapangan, kalau kurang kita lakukan pelayanan dengan mobil tangki,” aku Thamrin.(nty)
Komentar