oleh

Tetap Waspada! Potensi Hujan Lebat, Kilat dan Petir

banner

TERNATE, PNc–Masyarakat Maluku Utara (Malut) patut waspada terhadap cuaca ekstrem yang akan terjadi awal Desember 2025. Hasil nowcasting BMKG Maluku Utara, Jumat, (5/12/2025), berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang pukul 05:30 WIT.

BMKG Maluku Utara, mengingatkan sejumlah daerah akan menghadapi cuaca ekstrem yakni di Kabupaten Halmahera Selatan: terutama di Mandioli Selatan, Mandioli Utara, Bacan Timur Selatan, dan dapat meluas sampai ke Bacan Timur, Bacan, Bacan Barat, Bacan Barat Utara, Bacan Selatan, Bacan Timur Tengah

banner

Di Kota Ternate, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Pulau Ternate, Kota Ternate Utara, Kota Ternate Tengah dan meluas sampai ke Kota Ternate Selatan.

Untuk di Kota Tidore Kepulauan: cuaca ekstrem terjadi Tidore Utara, Tidore Timur dan meluas sampai ke Tidore, Oba Utara, Tidore Selatan, Oba Tengah.

Kepala BMKG Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani menegaskan sejumlah fenomena hidrometeorologi kemungkinan meningkat dalam beberapa pekan ke depan.

“Jenis bencana yang mendominasi adalah hujan ekstrem, angin kencang, petir merusak, puting beliung, hujan es, hingga gangguan jarak pandang yang berdampak pada penerbangan dan pelayaran,” beber Faisal dalam keterangannya, ditulis Kamis (04/12/2025).

Menurutnya, sepanjang tahun ini Jawa Barat menjadi wilayah dengan frekuensi hujan ekstrem dan angin kencang tertinggi, disusul Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kondisi tersebut dinilai perlu mendapatkan perhatian khusus menjelang puncak pergerakan masyarakat.

BMKG memproyeksikan periode minggu ke-2 Desember hingga awal Januari dipengaruhi beberapa fenomena atmosfer yang dapat memicu hujan lebat hingga ekstrem, antara lain: Monsoon Asia yang mulai aktif sehingga meningkatkan curah hujan di Indonesia.

Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, dan Rossby Equator yang memperkuat pertumbuhan awan hujan. Seruak dingin Siberia yang menambah intensitas hujan di banyak wilayah. Kemungkinan bibit siklon tropis di selatan Indonesia.

BMKG menyebut daerah yang perlu meningkatkan kewaspadaan pembentukan bibit siklon, yakni: Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa-Bali, NTB, NTT,, Maluku, Papua Selatan dan Tengah.

Faisal mengingatkan bahwa meski Indonesia tidak berada pada jalur utama siklon tropis, anomali atmosfer dapat mengubah pola tersebut. Ia menyinggung Siklon Senyar yang sempat membawa hujan ekstrem lebih dari 380 mm/hari di Aceh dan menyebabkan kerusakan meluas.

BMKG memperkirakan periode 28 Desember hingga 10 Januari sebagai fase paling krusial. Pada rentang ini, hampir seluruh Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian Sulawesi Selatan, serta Papua Selatan, berpotensi mengalami curah hujan tinggi hingga sangat tinggi (300-500 mm per bulan).

Selain itu, potensi banjir rob juga meningkat di wilayah pesisir Jakarta, Banten, dan Pantura Jawa Barat. Hal ini dipengaruhi fase perigee dan bulan purnama pada pertengahan Desember yang dapat memicu pasang maksimum.

Ia turut mengingatkan bahwa dua peristiwa besar, banjir bandang dan longsor di Cilacap-Banjarnegara, serta bencana meluas di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat harus menjadi pelajaran penting memasuki puncak musim hujan.(red/tim/ist/htc)

banner

Komentar