TERNATE, PNc—Identitas kota dalam wilayah pemerintahan di suatu negara menjadi sangat penting. Apalagi Kota Ternate sebagai pusat pemerintahan beserta wilayahnya, pernah dikenal bertabur warisan kejayaan dalam sejarah peradaban masa lalu. Salah satunya adalah rempah.
Untuk mendesain serta mewujudkan Kota Ternate memiliki identitas visual, dan tidak sekedar slogan. Namun lebih dari itu, harus melahirkan kekuatan ekonomi baru bagi masyarakat, sekaligus menopang penguatan identitas lokal, pengembangan ekonomi kreatif berbasis rempah, dan pemanfaatan teknologi digital untuk promosi global.
Demikian, dipaparkan Sekretaris Daerah Kota Ternate, Dr. H. Rizal Marsaoly, SE, MM, saat menyampaikan sambutan pada giat Focus Group Discussion (FGD), Senin 20 Oktober 2025 di Ternate.
FGD ini menjadi wadah strategis bagi berbagai pemangku kepentingan, untuk merumuskan arah dan strategi penguatan identitas Ternate sebagai kota bersejarah dan episentrum rempah dunia. FGD dihadiri unsur pemerintah, akademisi, pemerhati budaya dan sejarah, praktisi arsitektur, ahli pemasaran kota (city branding expert), serta pelaku ekonomi kreatif.
“Kita ingin city branding ini membumi, bukan hanya jadi simbol. Identitas kota rempah harus memberi dampak nyata untuk perekonomian masyarakat Ternate,” ucap Sekot Rizal.
Menurutnya, roadmap city branding akan jadi panduan utama pengembangan potensi ekonomi berbasis rempah, pariwisata, dan budaya. Dan melalui city branding yang terarah, Pemkot Ternate ingin membangun ekosistem saling menguatkan. Antara sektor perdagangan, industri kreatif, kuliner, dan pariwisata sejarah.
“Kita ingin setiap ruang publik di Ternate mencerminkan aroma dan nuansa kota rempah. Mulai dari bandara, hotel, rumah makan, hingga kawasan wisata. Ini bukan hanya soal estetika, tapi strategi mempertegas identitas kota yang unik dan berdaya saing,” paparnya.
Sekot Rizal juga menekankan penyusunan roadmap city branding akan difokuskan pada 3 pilar utama. Penguatan identitas lokal, pengembangan ekonomi kreatif berbasis rempah, dan pemanfaatan teknologi digital untuk promosi global.
Dengan pendekatan ini, kata Sekot, Ternate diharapkan mampu tampil sejajar dengan kota-kota dunia yang sukses mengangkat identitas kulturalnya menjadi kekuatan ekonomi.
“Target kami pada 2026, Ternate sudah memiliki arah baru yang jelas sebagai kota rempah berkelas dunia. City branding ini akan menjadi dasar bagi pemerintah kota menyusun kebijakan pembangunan berkelanjutan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” terang Sekot Rizal.(red/tim)





























Komentar