Oleh: Ramdani Sirait *)
PELATIHAN 59 Guru Inti, yaitu guru-guru senior dan Pembina Sekolah dari sejumlah Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama serta Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan di wilayah lingkar tambang PT Nusa Halmahera Minerals (PTNHM) baru saja selesai dilakukan.
Pelatihan tersebut merupakan kemitraan antara PTNHM dengan Dinas Pendidikan Halmahera Utara dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Maluku Utara. Pelatihan Guru Inti ini kemudian dilanjutkan dengan pelatihan Guru Sasaran dari wilayah yang sama. Sebanyak 656 Guru Sasaran, juga mulai dari SD hingga SMA/ SMK, mengikuti pelatihan tersebut. Yang ini adalah kemitraan antara PTNHM dengan Dinas Pendidikan Halmahera Utara dan Cabang Dinas Pendidikan Halmahera Utara.
Di pedalaman Pulau Halmahera, tepatnya di Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten dimana PTNHM mengoperasikan aktivitas tambangnya, pelatihan guru tersebut adalah pelatihan dengan standar pendidikan nasional. PTNHM bekerjasama dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Maluku Utara yang merupakan unit kerja langsung dibawah Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan berkantor di Kota Tidore. Tentunya juga berdasarkan kesepakatan dengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, melalui Dinas Pendidikan.
Di Hotel Green Land di Kota Tobelo, Halmahera Utara, 59 Guru Senior dan para Pembina Sekolah yang mengikuti pelatihan tersebut sangat tekun mengikuti pelatihan yang diberikan oleh para pelatih dari LPMP. Meskipun mereka sudah lama menjadi guru, semangat mereka untuk belajar kembali sangat tinggi.
Di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir, pelatihan diselenggarakan dengan protokol Covid-19. Semuanya memakai masker saat berinteraksi dengan orang lain, jaga jarak dipatuhi dengan baik. Fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer disediakan untuk memudahkan semua peserta pelatihan dan pelatih membersihkan tangan setiap saat. Seluruh peserta dan pelatih juga melakukan rapid test sebelumnya. Pandemi ini entah kapan akan berakhir, tapi hidup harus terus berjalan, semangat harus tetap dijaga.
Semua sangat bersemangat dengan pelatihan ini. Karena apa? Karena meskipun jauh dari kota besar, mereka mendapatkan pengalaman pelatihan dengan standar nasional. Sudah terbayang bahwa setelah ini, kualitas mengajar dan belajar di sekolah-sekolah akan lebih baik lagi.
Seperti yang dikatakan Erwin Umasugi dari LPMP Maluku Utara yang menjadi Penanggung Jawab pelatihan Guru Inti. “Pelatihan yang diberikan oleh LPMP tersebut merupakan bagian dari program Peningkatkan Kompetensi Pembelajaran dari Kementerian Pendidikan RI yang artinya apa yang diberikan dalam pelatihan tersebut dengan pelatihan lainnya di Provinsi lain di Indonesia,” katanya.
“Semoga dengan sudah adanya Guru-Guru dan Pengawas Sekolah yang mengikuti pelatihan tersebut, Guru-Guru lainnya di sekolah-sekolah di lingkar tambang PTNHM dapat dilatih dengan konsep yang sama, sehingga kualitas pendidikan yang lebih baik akan merata dimiliki oleh seluruh sekolah,” kata Erwin menambahkan.
Para guru merasakan manfaat besar dari pelatihan ini. Seperti yang dikatakan oleh Leonardo Christian Manaru, guru SMKN 3 Halmahera Utara. Menurut Leonardo, pelatihan itu memberikan dia pengetahuan dan keterampilan yang baru dalam tekhnik pengajaran yang dapat dia terapkan di sekolah tempat dia mengajar yang berlokasi di Desa Makailing, Kecamatan Kao Teluk.
“Salah satu yang menarik bagi saya adalah pemahaman bahwa guru harus dapat menciptakan suasana yang nyaman di kelas bagi siswa, agar siswa semangat dan tidak bosan dalam belajar. Jadi selain pengajaran dalam bentuk teori, ada juga ‘game-game’ yang harus dibuat agar siswa kreatif dan inovatif. Ini menarik bagi saya dan akan saya terapkan di kelas,” kata Leonardo yang sudah menjadi guru sejak tahun 2014 dan merupakan alumni dari Universitas Negeri Manado. Begitu juga yang dirasakan oleh para guru lainnya yang mengikuti pelatihan Guru Inti.
Seperti yang disampaikan Erwin, semoa pelatihan kepada Guru Sasaran juga dengan hasil yang baik yaitu para guru memahami konsep pembelajaran yang tepat yaitu pengetahuan tentang mengajar, sikap yang diperlukan untuk menjalankan tugas sebagai guru serta keterampilan dalam mengajar. Dengan hal-hal tersebut, kata Erwin yang menjadi salah satu guru dengan hasil pelatihan yang sangat memuaskan dari penilaian LPMP, suasana belajar akan penuh semangat baik para guru maupun para siswa, dan tidak menimbulkan kebosanan saat belajar.
Manajer Kinerja Sosial PTNHM, Hansed P. Lasa mengatakan, pelatihan ini diselenggarakan dengan arahan dari Manajemen baru PTNHM di bawah kepemimpinan PT Indotan Halmahera Bangkit/ Indotan yang sejak awal 2020 mengambil alih mayoritas saham (75%) milik Newcrest Mining Ltd – Australia dan menjadi pemilik baru PTNHM. Selain itu, pelatihan ini juga merupakan perwujudan dari mimpi dari para guru di lingkar tambang PTNHM untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak tentang tekhnik mengajar yang berstandar nasional. “Semangat para guru dan pengawas sekolah yang ikut pelatihan tersebut luar biasa besarnya. Sebagai orang asli Halmahera Utara, saya terharu melihatnya,” kata Hansed.
Ini merupakan bagian dari satu visi dan misi Indotan sebagai pemilik utama PTNHM saat ini yaitu membantu mensejahterahkan kehidupan masyarakat di sekitar tambang PTNHM. Pemilik utama PTNHM, Haji Robert Nitiyudo telah menegaskan bahwa visi dan misi Indotan sebagai pemilik utama PTNHM adalah Membayar pajak kepada Negara sebagai Obyek Vital Nasional, Membayar gaji karyawan PTNHM untuk kesejahteraan karyawan dan keluarga, Membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat lingkar tambang, Membantu anak-anak yatim piatu di Maluku Utara, serta Keuntungan sisanya untuk para pemilik modal.(**)
*) Penulis Adalah Manajer Komunikasi Perusahaan PT. NHM.
Komentar