MABA, PNc–Warga di Kecamatan Maba Utara, dan Wasile Utara, keluhkan minimnya tenaga guru berstatus ASN di wilayah tersebut. Hal ini juga menjadi sorotan DPRD Halmahera Timur kepada Pemerintah Daerah, dengan harapan segera mengirim tenaga guru PNS untuk mengisi kekosongan. Minimnya tenaga guru ASN di dua kecamatan ini , dinilai sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Dan ke depan, dikhawatirkan berdampak buruk kepada siswa-siswi di dua kecamatan tersebut.
Situasi seperti ini sudah berlangsung lama pada sekolah dasar di dua kecamatan tersebut. Namun sampai saat ini, belum juga mendapat perhatian pemerintah daerah. Di SD Inpres Dusun Waleino Desa Pumlanga , Kecamatan Maba Utara misalnya. Di sekolah tersebut, hanya memiliki satu orang tenaga guru berstatus ASN, juga merangkap kepala sekolah.
Kasus ini terungkap ketika anggota DPRD Haltim, Bahmit Djafar, menggelar reses di Maba Utara. Dan saat reses serta tatap muka, warga selaku wali murid menyampaikan keluhan tersebut. Dan kebetulan ada guru yang saat itu hadir, terpaksa menceritakan situasi proses belajar mengajar yang selama ini dilakoninya kepada Bahmit.
Bahmit Djafar, yang juga selaku Sekretaris Komisi II DPRD Haltim saat ditemui Pilingnews.com , Minggu (26/09/2021) di kediamanya mengatakan, meski Dikbud bukan bagian dari mitra DPRD secara langsung, tapi pihaknya meminta pemerintah daerah untuk segera mendistribusi tenaga guru ASN ke Kecamatan Maba Utara dan Wasile Utara. Karena hal ini sudah sering dikeluhkan orang tua wali murid.
“Kami sangat menyayangkan, dan bila kondisi ini terus dibiarlan, maka anak-anak kita akan jadi korban, khususnya di dua wilayah tersebut. Karena guru berstatus ASN itu hanya satu orang, yang juga merangkap kepala sekolah. Untuk itu saya minta ke Pemda, agar lebih serius menyikapi hal ini, dan secepatnya ditindaklanjuti, agar penempatan guru ASN di seluruh wilayah kecamatan secara merata. Saya juga melihat, banyak tenaga guru PNS lebih banyak ditempatkan di Kecamatan Maba, kota Maba, dan Maba Selatan. Jadi pada intinya saya meminta agar tenaga guru yang ada, khususnya PNS itu dibagi secara merata di seluruh sekolah,” terangnya.
“Harapan saya, Kadis Dikbud harus lebih jeli melihat situasi ini, agar kekurangan tenaga guru ASN di dua kecamatan tersebut secepatnya diatasi secara merata, setara dengan kecamatan lainya. Agar anak-anak kita dapat merasakan pendidikan merata pula. Karena bukan kali ini saja, tapi situasi ini sudah berlangsung lama. Para kepala sekolah mengeluh, tapi sampai saat ini pihak Dikbud hanya tinggal diam” tandasnya.(epk)
Komentar