oleh

Terkendala Jalan Berlumpur, SDA PUPR Malut Tetap Optimis, Irigasi SP-3 Trans Lalubi Rampung Akhir Tahun 2021

banner

SOFIFI, PNc—Jalan keluar masuk menuju kawasan transmigrasi Lalubi di Kecamatan Gane Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, rusak parah. Sebagian aspal jalan yang membentang sepanjang lebih kurang delapan kilometer, dari pantai menuju lokasi trans Lalubi ini, telah ditutupi tanah berlumpur.

Karena saat turun hujan, tanah yang menutupi aspal jalan di kaki bukit Mamae ini dipenuhi genangan air. Sehingga mengakibatkan seluruh ruas jalan dipenuhi becek sedalam lutut orang dewasa, bahkan lebih dalam dari itu.

banner 500x500 banner 500x500 banner 500x500

Kondisi ini menyulitkan kendaraan yang masuk keluar melewati jalan tersebut. Hanya dumtruk dan mobil jenis Hilux atau Fortuner saja yang bernyali melewati jalur ini, karena dikhawatirkan ban mobil pengendara terendam lumpur. Sementara kendaraan roda dua atau sepeda motor, sama sekali tak berani melewati jalur tersebut. Padahal, jalur ini sangat diandalkan warga trans untuk keluar masuk ke kawasan itu.

Sementara itu, tenaga kerja yang maraton mengerjakan  pembangunan jaringan irigasi program Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pemukiman dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku Utar (PUPR) Malut di kawasan Satuan Pemukiman tiga (SP-3) trans Lalubi, kepada PilingTV Online, juga mengaku kelimpungan membawa masuk bahan bangunan irigasi. Seperti pipa air berdiameter 40 inci, yang diangkut menggunakan dumtruk, terpaksa harus membongkar dan menerunkan sebagian pipa ke permukaan tanah, kemudian diseberangkan ke ruas jalan di depannya dengan cara dipikul melewati jembatan kayu darurat seadanya, yang terlihat cukup memprihatinkan.

Kepala Bidang SDA PUPR Malut, Saiful Amin, saat meninjau progres pembangunan irigasi di SP-3 trans Lalubi, ketika ditanya wartawan yang ikut serta ke lokasi pekerjaan, terkait target rampung pembangunan yang terkendala akses jalan masuk berlumpur ini mengatakan, pihaknya tetap optimis. Menurut Kabid Saiful, justeru jalur tersebut masih terbilang mudah dilewati, hanya lebih kurang satu jam perjalanan.  Dibanding tahun-tahun sebelumnya, bisa mencapai 3 jam, bahkan lebih.

Kondisi yang demikian itu, sekiranya diperlukan perhatian serius Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Selatan. Karena jalan tersebut merupakan jalan kabupaten, sehingga sudah selayaknya menjadi perhatian Pemerintah Daerah Halmahera Selatan.(red/adv)

banner

Komentar