MABA, PNc—Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), bersama Badan Litbang Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Maluku Utara BLP BPTP Malut, Kamis (22/072021), turun ke lapangan dan memantau langsung proses panen padi sawah jenis Varietas Unggul Baru (VUB) jenis Benih Induk Padi Murni (Inpari) 32 di Desa Cemara Jaya, Kecamatan Wasile, Subaim, Haltim, seluas 10 hektar sawah.
Proses panen padi sawah varietas unggul baru yang diterapkan BPTP Malut ini, dalam rangka mengenalkan, serta uji lapangan. Sekaligus langkah ini sebagai upaya mendongkrak produksi beras dari petani di Haltim, yang diharapkan akan bisa diserap pasar beras di Haltim khususnya, dan Maluku Utara pada umumnya.
Tampak hadir saat panen padi, bupati Halmahera Timur, Drs. Ubaid Yakub, MPA, didampingi Ketua Penggerak PKK Pemkab Haltim, dan wakil bupati Anjas Taher. Sementara pihak BPTP Malut, dihadiri langsung Kepala BPTP, Dr. Abdul Wahab, SP, MP, didampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Halmahera Timur, serta dihadiri para petani Desa Cemara Jaya.
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Maluku Utara, Dr. Abdul Wahab, SP, MP, saat ditemui awak media di lokasi panen raya, mengatakan, BPTP Malut mengenalkan jenis Benih Induk Padi Murni atau Inpari 32 menggunakan teknologi pertanian, untuk ke depan juga, diperlukan inovasi-inovasi baru, guna mendorong petani, benar-benar bisa menikmati hasil pertanian mereka.
Sementara itu, bupati Haltim, Drs. Ubaid Yakub, ketika diwawancarai di lokasi panen raya, menyampaikan hal terkait kebutuhan pupuk yang kerap dikeluhkan para petani setempat, meliputi ketersedian maupun distribusi. Untuk itu pihaknya atas nama pemerintah daerah Halmahera Timur, sudah mengatur agenda pertemuan antara wakil bupati, bersama Dinas Pertanian Haltim serta pengecer pupuk akan menggelar ratap koordinasi, Senin 26 Juli 2021, guna mencarikan solusi terkait keluhan petani terkait pupuk.
Disinggung terkait pemasaran beras dari hasil padi sawah para petani yang baru saja dipanen, serta kelanjutannya, bupati Ubaid memaparkan, bahwa hal itu juga akan dibicarakan sekaligus saat rapat koordinasi pada hari Senin awal pekan depan, tanggal 26 Juli 2021, yang juga melibatkan para penampung beras.(epk)
Komentar