oleh

Bawaslu Malut Temukan Ribuan Data Bermasalah

banner

SOFIFI, PNc—Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Maluku Utara, menemukan 18.209 data bermasalah yang tercantum dalam Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) di 8 Kabupaten/Kota.

Hal ini sesuai hasil analisis Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang masuk dalam rekapan data pemilihan Tidak Memenuhi Syarat (TMS). Sedangkan Kabupaten Sula masih dalam proses data TMS tetapi jumlah fariabel terdapat 4.667 orang yang telah meninggal dunia.

banner 500x500 banner 500x500 banner 500x500

Ketua Bawaslu Maluku Utara, Muksin Amrin menjelaskan, data tersebut merupakan data sementara hasil analisa dari Bawaslu kabupaten dan kota yang melaksanakan Pilkada 9 Desemeber 2020.

“Data tersebut analisa sementara karena semua data belum diinput seluruhnya, termasuk kabupaten Sula yang belum seluruhnya,” kata Muksin Amrin kepada wartawan usai rakor persiapan pengawasan Coklit bersama sejumlah Koordinator Divisi (Kordiv) PHL Bawaslu kabupaten dan kota di kantor Bawaslu Malut, Senin (13/07).

Dari temuan itu, kata Muksin Amrin beberapa fariabel dari 1.032 jumlah desa dan kelurahan terdapat jumlah pemilih tidak dikenal 1.771. “Jumlah pemilih tidak dikenal ini ada nama di DP4 tetapi orang tidak ada,” kata Muksin.

Selanjutnya jumlah pemilih yang meninggal 4.667, jumlah pemilih anggota TNI/Polri sebanyak 249 orang, jumlah pemilih bukan penduduk setempat sebanyak 998 orang, jumlah pemilih ganda sebanyak 4.737 orang, jumlah pemilih dibawah umur sebanyak 214 orang.

Sedangkan jumlah pemilih ganda yang ditemukan kata Muksin Amrin jumlah pemilih pindah domisili sebanyak 5.573 orang, sehingga total data Tidak Memenuhi Syarat (TMS) sebanyak 18.209 orang.

Menurut Ketua Bawaslu, dari temuan sementara dan sedang masih dilakukan pengecekan dari Bawaslu kabupaten dan kota yang nantinya secara keseluruan akan direkomendasikan ke KPU untuk dilakukan perbaikan sebelum masuk ke Daftar Pemilih Sementara (DPS).

“Kendala teman-teman Bawaslu Kabupaten Kota karena data DP4 yang diopload dari Bawaslu RI terkendala jaringan internet, sementara kota Ternate baru melakukan analisa karena baru selesai melakukan Verifikasi factual (Verfak) calon perseorangan,” tandasnya.(dmn)

banner

Komentar