MOROTAI, PNc—Dianggap tidak mampu memperjuangkan aspirasi rakyat, Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Morotai (Hippmamoro) dan Mahasiswa Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai kembali menggelar aksi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pulau Morotai. Aksi yang ditunjukan mahasiswa adalah dengan memasang sejumlah spanduk di pagar gedung DPRD.
Aksi mahasiswa kali ini berbeda dari sebelumnya. Karena tidak menggunakan sound system, tapi langsung langsung menempel sejumlah spanduk di pagar gedung dewan.
Amatan koran ini, mahasiswa mengaku kecewa terhadap sikap DPRD. Ungkapan kekecewaan ini diwujudkan dalam bentuk bentangan spanduk bertuliskan “DPRD Pulau Morotai Krisis Fungsi, Aspirasi Rakyak Terlantar, Kalau So Bagini Sapa Mo Help”, kemudian dipajang pada pagar gedung kantor dewan.
Ditemui di sela pemasangan spanduk, Ekal Salman, mahasiswa Unipas mengatakan, wakil wakyat harus bersentuhan langsung dengan masyarakat yang ada di setiap kecamatan, agar tahu masalah yang ada.
“Wakil rakyat ini harus bersentuhan lansung ke masyarakat yang ada di setiap kecamatan, agar bisa mengetahui masalah yang dikeluhkan masyarakat. Apalagi anggota DPRD ini masing-masing sudah ada perwakilan sesuai dapilnya. Maka kami harap, DPRD tidak melulu konsen terhadap Covid-19 saja. Tapi juga masalah yang dialami petani, nelayan, dan pedagang di pasar. Itu yang harus diprioritaskan dan ditelusuri anggota dewan,” ucap Ekal, Kamis (25/06).
Kata Ekal, aksi pemasangan spanduk itu merupakan bentuk keresahan dan kekecewaan mahasiswa. “Aspirasi masyarakat harus diterima. Untuk itu, kami berharap, masa sidang harus dibuka secepat mungkin. Agar keluhan masyarakat bisa tersalurkan dengan baik. Kami memasang spanduk ini, sebagai teguran untuk 20 anggota DPRD. Dan ini sebagai langkah awal pergerakan,” tandasnya.(lud)
Komentar