MOROTAI, PNc—Tidak hanya penjual pengecer ikan di Pasar Rakyat Gotalamo II Kecamatan Morotai Selatan (Morsel) yang merasa rugi akibat minimnya pembeli Ikan sehingga ikan yang tak laku dijual langsung di buang ke laut dan di kubur. Hal tersebut justru lebih parah lagi di rasakan oleh Suplayer, mereka mengaku rugi hingga puluhan juta rupiah karena ikan yang di jual ke pengecer tak laku dijual.
“Selama tiga minggu di sini saya sudah rugi Rp. 30 juta. Kita tidak bisa salahkan pengecer, karena memang orang yang datang beli juga kurang, justru kita sama-sama rugi,” ungkap Rudi, suplayer ikan kepada koran ini, Senin (22/06) kemarin.
Bukan hanya Rudi, hampir semua suplayer mengatakan (mengeluh,red) hal yang sama. Mereka bahkan mengaku jika hal ini tidak secepatnya diselesaikan oleh Pemda setempat, maka dipastikan semua pedagang akan gulung tikar.
“Kalau kondisi ini tidak berubah sampai 3 bulan kedepan, sudah pasti kita gulung tikar, karena jelas-jelas kita tidak pernah untung,” kata Rufiyati, suplayer lainnya.
Menurut para pedagang, penyebab melemahnya jual beli di Pasar Rakyat ini karena orang malas datang belanja ke pasar dengan alasan jarak yang terlalu jauh dari pusat kota.
“Kalau di dipasar lama, orang Gotalamo, Muhjirin yang punya uang Rp. 20 ribu bisa beli ikan, karena hanya jalan kaki, tapi disini kalau uang Rp. 20 ribu tidak bisa beli ikan, karena harga Bentor pergi pulang saja Rp. 20 ribu, ini yang buat orang malas datang kesini,” ujar Yati, pedagang.
Bahkan, menurut para pedagang juga, melemahnya jual beli ikan ini bukan di sebabkan karena Corona, karena di pasar lama, walaupun Corona tapi jual beli ikan masi terbilang bagus.
“Kalau di pasar lama (Sebelum Pindah) biar Corona tapi tong Masi bisa dapa dia pe untung, nanti tong so dapa suru pindah baru tong makan me setenga mati,” teriak ibu-ibu penjual ikan.
Amatan koran ini, untuk memanfaatkan ikan yang sudah tidak bisa lagi dijual, para pedagang dengan terpaksa mengelolah dengan membuat ikan asin. Tapi Ikan sejenis cakalang banyak yang dibuang karena tak mampu dikelola.
“Kita pe ikan dasar yang kita bikin ikan asin ini sudah 1 Minggu tara laku, kalau tara bikin ya pasti tong kubur,” aku Wa Ode Napo, pedagang ikan lainnya.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindakop-UKM) Pulau Morotai, Nasrun Mahasari, yang di dampingi oleh Kabid Kabid Koperasi dan Perdangan, Takdir Abdul Aziz, Ketika dikonfirmasi Koran ini terkait dengan minimnya daya beli ikan di pasar rakyat Gotalamo II. Hal tersebut langsung di tanggapi oleh Takdir Abdul Aziz.
Menurut Takdir, minimnya daya beli di pasar Gotalamo II itu disebabkan karena pasar tersebut baru di bangun. Bahkan menurut dia, Hal yang sangat tidak mungkin Pemerintah membuat pasar itu untuk menyusahkan para pedagang.
“Tara mungkin baru pindah kasana langsung pasar itu rame, tong bilang dong sana itu merugi tapi saat ini pasar sama samua larinya ke sana karena daya beli disni juga kan masi kurang dan orang samua orang tau pasar sudah di sana tapi itu pembelinya kurang,” katanya.(lud)
Komentar