TERNATE, PNc–Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Ternate memantau gerhana matahari cincin, Minggu (21/6) di Gedung Observasi BMKG Taduma, Kota Ternate. Namun dalam fenomena itu terjadi fenomena gerhana sebagian.
“Kontak pukul 16.29 WIT, terjadi hujan, sehingga matahari dan bulan tertutup awan, nanti pukul 17.48 WIT baru kelihatan matahari muncul tapi sedikit tertutup awan. Jadi saat ini puncak gerhana sudah terlewati sampai matahari terbenam nanti,” jelas Kepala Stasiun Geofisika BMKG Ternate, Kustoro Hariyatmoko, kemarin.
Menurut Kustoro, posisi bumi, bulan, dan matahari terjadi satu garis, karena satu garis itu sehingga bulan menutupi matahari. Jadi beberapa kota di Utara Indonesia itu gerhana matahari cincin.
“Jadi betul – betul bulan itu menutupi mataharinya, karena diameter mataharinya lebih besar kelihatannya, sehingga yang nampak puncaknya seperti cincin, luarnya saja yang nampak kuning seperti cincin. Bahkan, awan yang membentuk lingkaran di dalam pencahayaan matahari, sehingga kelihatan seperti pelangi yang cantik,” jelasnya.
Kustoro menambahkan, kota di Malut bisa melihat fenomena ini sampai matahari terbenam.(nty)
Komentar