oleh

Covid-19, Pemprov Sudah Gunakan Anggaran Rp20 M

banner

TERNATE, PNc—Selama kurang lebih 3 bulan penanganan wabah corona di Provinsi Maluku Utara telah menggunakan angaran sebesar Rp. Rp 20.401.674.174 dari total anggaran yang tersedia untuk penanganan corona sebesar Rp. 163.240.375.718.

“Secara keseluruhan realisasi dana Covid-19 baik yang bersumber dari APBD induk dan pergeseran BTT mencapai Rp. 20.401.674.174, atau 12,5% dari total anggaran,”ungkap Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Malut Samsuddin A Kadir, Selasa (9/6).

banner 500x500 banner 500x500 banner 500x500

Ia mengaku, anggaran untuk penanganan Covid-19 masih banyak. Namun kata dia sisa anggaran tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan.

“Kami akan upayakan sisa anggaran tersebut berdasarkan hasil kajian untuk meningkatkan pengetatan terhadap situasi yang masih longgar. Termasuk kebutuhan anggaran untuk pencegahan dan penanganan. Anggaran pada bidang pencegahan juga perlu kita tingkatkan itu sendiri diminta oleh rumah sakit. Jadi kita lebih mencegah daripada mengobati. Justru kalau sudah bisa mencegah tidak perlu lagi sampai masuk rumah sakit,” tuturnya.

Syamsudin menambahkan, anggaran untuk penanganan Covid-19 di Malut bersumber dari Belanja Tak Terduga (BTT) pada APBD induk 2020 sebesar Rp.15 Miliar dan tambahan BTT (realokasi) sebesar Rp148 miliar.

Untuk Rencana Kebutuhan Biaya (RKB) dari Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Provinsi Maluku Utara terdiri dari Bidang pencegahan Rp. 466.837.400, Bidang pemulihan dan layanan dasar Rp. 61.222.954.765, Bidang Humas Rp.537.300.000, Bidang Logistik Rp.372.000.000, Bidang Sekretariat Rp.14.396.188.000.

Kemudian, Bidang Penyediaan Sumber daya dan potensi Rp.183.900.000, Pusdalops  Rp. 74.050.000, Dinas Kesehatan Rp. 5.513.550.000, Alkes Rp.43.028.785.200,00 dan RSUD Chasan Boesoerie Rp. 22.444.810.353. Jadi anggaran dari 10 bidang tersebut sebesar Rp. 148.240.375.718.

Sementara Realisasi dana Covid-19 Belanja Tak terduga (BTT) yang bersumber dari APBD Induk 2020 sebesar 15 miliar terdiri dari Dinas Kesehatan, Sesuai permintaan (SPD) sebesar Rp. 5.364.900.000, dan sudah terealisasi berdasarkan SP2D Rp. 5.364.900.000 atau 100 persen.

Untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sesuai permintaan (SPD) Rp. 7.128.600.000,00, Sudah realisasi (SP2D) Rp. 6.773.100.000, sisa dana yang belum terpakai Rp. 355.500.000.

Sehingga Realisasi Belanja Tak Terduga yang bersumber dari APBD Induk 2020 per 15 Mei 2020 sebesar 12.138.000.000. Belanja Tak terduga (BTT) yang bersumber dari Pergeseran APBD  sebesar 148.240.375.718, terdiri dari Realisasi total belanja untuk penanggulangan Covid-19 pada bidang Gugus Tugas pada bulan April sebesar Rp. 6.337.139.174, dan bulan Mei sebesar Rp.1.926.535.000. Maka total realisasi anggaran  sebesar Rp.8.263.674.174. Sisa dana yang belum realisasi atau terpakai sebesar 139.976.701.544, (148.240.375.718– 8.263.674.174).(dmn)

banner

Komentar